
Pusat Gempa Bumi Berada di Laut Selatan Blitar, Jawa Timur
Pada Rabu pagi, 7 Mei 2025, gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,5 mengguncang wilayah Blitar, Jawa Timur. Gempa bumi terjadi pada pukul 07.16 WIB. Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa pusat guncangan berada di laut, sekitar 101 kilometer barat daya Kabupaten Blitar. Kedalaman tercatat 84 kilometer di bawah permukaan laut.
Guncangan Terasa di Beberapa Kota Sekitar
Meski tidak menimbulkan kerusakan serius, getaran ini dirasakan cukup luas. Daerah yang turut merasakan guncangan antara lain Trenggalek, Kediri, Tulungagung, Lumajang, Pacitan, dan Malang. Di Blitar, guncangan tercatat pada skala III MMI, yang berarti guncangan terasa seolah-olah truk besar sedang melintas. Benda ringan bergoyang, dan sebagian warga keluar rumah karena panik.
Sementara itu, di Malang dan Tulungagung, guncangan dirasakan dengan intensitas lebih rendah, yaitu skala II MMI. Pada tingkat ini, hanya sebagian orang yang merasakan getarannya, biasanya saat berada di dalam rumah atau gedung gedung bertingkat.
Penyebab Gempa Bumi : Aktivitas Subduksi di Selatan Jawa
Kepala Stasiun Geofisika Sleman, Ardhianto Septiadhi, menjelaskan bahwa bencana alam ini termasuk dalam kategori gempa menengah. Penyebab utamanya adalah aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia di wilayah selatan Jawa. Proses tektonik ini kerap menimbulkan guncangan, mengingat Indonesia berada di zona “cincin api” Pasifik.
Tidak Ada Korban, Warga Diimbau Tetap Waspada adanya Gempa Susulan
Hingga pukul 07.33 WIB, belum tercatat adanya gempa susulan. BMKG juga belum menerima laporan mengenai korban jiwa maupun kerusakan signifikan akibat bencana alam tersebut. Meski begitu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak valid.
BMKG mengingatkan agar warga memeriksa struktur bangunan rumah, terutama jika terjadi retakan pasca bencana alam ini. Informasi resmi terkait perkembangan dapat diakses melalui kanal resmi BMKG seperti situs web, aplikasi, dan media sosial. Warga diharapkan tetap tenang, namun siap siaga jika terjadi gempa susulan.