Aksi Damai Hari Buruh Berujung Ricuh di Jakarta

Pada Kamis, 1 Mei 2025, ribuan buruh dari berbagai organisasi menggelar unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat. Aksi yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi ricuh setelah disusupi oleh kelompok tak dikenal yang melakukan tindakan provokatif. Kelompok tersebut, yang diduga berasal dari jaringan Anarko, memicu kekacauan dengan melempari kendaraan yang melintas di jalan tol menggunakan batu, membawa petasan, dan berusaha mengacaukan konsentrasi massa aksi.

Polisi yang telah menurunkan lebih dari 13.000 personel gabungan untuk pengamanan aksi terpaksa mengambil langkah tegas. Aparat menyemprotkan water cannon dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang mulai bertindak anarkis. Unit Brimob juga diterjunkan untuk menyisir area dan mengidentifikasi para provokator.

13 Anggota Anarko Ditangkap di Flyover Senayan

Polda Metro Jaya berhasil mengamankan 13 orang yang diduga sebagai provokator kerusuhan. Terdiri dari 12 laki-laki dan 1 perempuan, mereka ditangkap di sekitar flyover Senayan. Polisi menemukan barang bukti berupa petasan dan benda-benda berbahaya lainnya yang berpotensi digunakan untuk menimbulkan kekacauan. Mereka saat ini sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Metro Jaya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak akan mentoleransi tindakan yang mengganggu ketertiban umum. Ia juga menekankan bahwa aparat akan terus menyisir dan memantau aktivitas kelompok-kelompok radikal yang menyusup ke dalam aksi damai.

Kericuhan Juga Terjadi di Semarang

Kericuhan serupa juga terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah. Aksi buruh yang berlangsung di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah berubah panas ketika sekelompok mahasiswa dan individu yang diduga berasal dari kelompok Anarko melakukan provokasi. Mereka membakar ban dan melempari petugas dengan batu dan botol, memaksa pihak kepolisian untuk membubarkan aksi tersebut.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. M. Syahduddi, menyatakan bahwa sejumlah pelaku telah diamankan untuk dimintai keterangan. Polisi menduga aksi ini merupakan bagian dari upaya terorganisir kelompok radikal yang mencoba memanfaatkan momentum Hari Buruh untuk menciptakan instabilitas sosial.