
Aktivitas Vulkanik Gunung Raung Meningkat, Warga Diminta Waspada
Banyuwangi – Gunung Raung, salah satu gunung berapi aktif di Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Selasa pagi, 10 Juni 2025. Letusan terpantau mencapai ketinggian kolom abu vulkanik hingga 1.200 meter dari puncak, atau sekitar 4.332 meter di atas permukaan laut. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat peningkatan signifikan aktivitas vulkanik dalam beberapa hari terakhir.
Kolom abu berwarna kelabu hingga cokelat tebal itu terpantau condong ke arah barat laut, dengan intensitas sedang hingga tebal. Letusan ini menimbulkan suara gemuruh dan sempat membuat masyarakat di sekitar Kecamatan Kalibaru dan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, khawatir. Hingga saat ini, status Gunung Raung tetap berada pada Level II (Waspada).
Tidak Ada Korban, Namun Maskapai Diminta Waspada
Meski belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan material, PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar gunung dan para pendaki untuk tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak. Pihak otoritas bandara dan maskapai penerbangan juga telah diberi peringatan dini agar mewaspadai sebaran abu vulkanik yang bisa mengganggu jalur penerbangan di wilayah Jawa Timur dan Bali bagian barat.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi turut meningkatkan kesiapsiagaan dan melakukan koordinasi dengan aparat desa di sekitar lereng Gunung Raung untuk antisipasi potensi erupsi susulan. “Kami siaga penuh. Pos pantau kami juga terus memantau setiap perkembangan dari PVMBG,” ujar Kepala BPBD Banyuwangi, Sigit Prayitno.
Masyarakat Diimbau Tetap Tenang dan Mengikuti Arahan
PVMBG menegaskan bahwa erupsi kali ini bersifat freatomagmatik, yang artinya letusan terjadi akibat interaksi antara magma dan air di dalam kawah. Jenis letusan ini dapat terjadi tiba-tiba dan bisa diikuti oleh letusan lanjutan. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap tenang, tidak terpancing isu-isu hoaks, dan selalu mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang.
Masyarakat juga diimbau untuk memakai masker jika berada di luar rumah guna menghindari paparan abu vulkanik, serta membersihkan atap rumah secara berkala untuk menghindari kerusakan akibat beban abu yang menumpuk. Petani dan peternak di sekitar area terdampak juga disarankan untuk sementara waktu menunda aktivitas hingga situasi lebih aman.
Penutup
Gunung Raung merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif di Indonesia. Erupsi terakhir sebelumnya terjadi pada akhir 2023, namun intensitasnya tidak sebesar letusan kali ini. Dengan peningkatan aktivitas saat ini, pihak berwenang terus memantau perkembangan dan siap mengambil tindakan jika kondisi memburuk.
Masyarakat diminta untuk tetap tenang namun waspada, serta memprioritaskan keselamatan diri dan keluarga di tengah potensi bencana alam yang terjadi.