Memperingati Hari Bhayangkara ke-79 yang jatuh pada 1 Juli 2025, berbagai elemen masyarakat menyampaikan harapan dan apresiasinya terhadap kinerja Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Salah satu kelompok yang turut menyuarakan aspirasinya adalah para buruh dari berbagai serikat pekerja di Indonesia. Mereka berharap Polri dapat semakin profesional, adil, dan humanis dalam menjalankan tugasnya, terutama dalam menghadapi dinamika ketenagakerjaan di tanah air.

Apresiasi atas Peran Polri dalam Menjaga Ketertiban

Sejumlah organisasi buruh mengapresiasi Polri yang selama ini berperan aktif dalam menjaga ketertiban umum saat aksi-aksi buruh digelar. Mereka mengakui bahwa sebagian besar personel Polri telah menjalankan tugas dengan sikap persuasif dan mengedepankan pendekatan dialog. Hal ini dinilai sebagai langkah positif dalam menciptakan hubungan yang harmonis antara aparat dan masyarakat pekerja.

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyampaikan bahwa buruh sangat menghargai anggota Polri yang tetap menjaga sikap netral dan tidak represif dalam menghadapi aksi unjuk rasa. Menurutnya, pendekatan seperti itu harus terus dikembangkan agar tidak menimbulkan gesekan antara buruh dan aparat keamanan.

Harapan untuk Perlindungan Hukum yang Lebih Adil

Di sisi lain, para buruh juga berharap Polri semakin meningkatkan perannya dalam memberikan perlindungan hukum, khususnya bagi buruh yang mengalami pelanggaran hak-hak ketenagakerjaan. Tidak sedikit kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak, upah di bawah standar, hingga kriminalisasi terhadap aktivis buruh yang belum ditangani secara maksimal.

Para buruh meminta agar kepolisian lebih responsif terhadap laporan pelanggaran yang dialami oleh pekerja. Mereka juga berharap tidak ada lagi tindakan kriminalisasi terhadap buruh yang menyuarakan hak-haknya secara damai.

Dorongan untuk Reformasi Internal Polri

Selain harapan eksternal, para buruh juga menyuarakan pentingnya reformasi internal di tubuh Polri. Profesionalisme, transparansi, dan akuntabilitas menjadi tuntutan utama. Buruh menginginkan agar institusi kepolisian terus melakukan pembenahan demi meningkatkan kepercayaan publik.

Serikat buruh juga menyoroti pentingnya pendidikan hak asasi manusia (HAM) dan etika kepolisian untuk semua anggota, terutama yang bertugas dalam pengamanan aksi massa. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan Polri bisa menjadi pelindung rakyat tanpa mengesampingkan nilai-nilai demokrasi.

Komitmen Polri dalam Melayani Masyarakat

Dalam momentum Hari Bhayangkara ke-79, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen Polri untuk terus memberikan pelayanan terbaik. Ia menyampaikan pentingnya membangun Polri yang Presisi, yakni Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan. Tujuannya adalah menjawab kebutuhan masyarakat, termasuk kalangan buruh.

Peringatan ini menjadi momen refleksi bagi Polri untuk memperkuat sinergi dengan seluruh lapisan masyarakat. Dukungan dan harapan dari para buruh menunjukkan bahwa kehadiran Polri sangat dibutuhkan. Tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai mitra dalam mewujudkan keadilan sosial serta perlindungan terhadap hak-hak rakyat.