Garut, 18 Juli 2025 — Sebuah peristiwa tragis terjadi dalam pesta pernikahan anak Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat. Acara hiburan rakyat yang digelar sebagai bagian dari rangkaian resepsi pernikahan Maula dan Putri di Pendopo Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Jumat (18/7/2025), memakan korban jiwa. Kejadian ini sontak menjadi sorotan publik, terlebih karena melibatkan tokoh publik dan menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban.

Kronologi Kejadian Pernikahan Anak Dedi Mulyadi Telan Korban Jiwa

Menurut laporan sementara dari aparat kepolisian dan saksi mata di lokasi, insiden terjadi saat panggung hiburan rakyat tengah berlangsung. Ribuan warga memadati area pendopo untuk menyaksikan pertunjukan musik dan hiburan yang disediakan secara gratis oleh pihak keluarga Dedi Mulyadi.

Namun, pada puncak acara menjelang malam, terjadi desak-desakan dan kericuhan di bagian depan panggung. Akibat kepadatan yang tak terkontrol dan minimnya pengamanan di area tertentu, beberapa orang terinjak-injak. Satu orang dinyatakan meninggal dunia di tempat, sementara belasan lainnya mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke RSUD dr. Slamet Garut.

Dedi Mulyadi: Saya Siap Bertanggung Jawab

Merespons kejadian tersebut, Dedi Mulyadi menyampaikan pernyataan resmi melalui media sosial dan konferensi pers singkat. Ia menyampaikan duka mendalam atas tragedi tersebut dan memastikan dirinya akan bertanggung jawab penuh atas seluruh dampak yang ditimbulkan.

“Saya pribadi dan atas nama keluarga besar menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya. Ini adalah musibah yang tidak kami harapkan. Saya akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban luka, serta memberikan santunan dan perhatian khusus kepada keluarga korban meninggal dunia,” ujar Dedi dengan mata berkaca-kaca.

Pengamanan Diduga Kurang Maksimal

Pihak kepolisian menyatakan masih melakukan penyelidikan mendalam terkait dugaan kelalaian dalam pengamanan acara. Kapolres Garut, AKBP Angga Pratama, mengatakan bahwa kepadatan pengunjung jauh melebihi prediksi awal panitia, yang diperkirakan hanya sekitar 2.000 orang, namun ternyata yang hadir mencapai lebih dari 6.000 orang.

“Kami sedang mengumpulkan bukti dan keterangan dari panitia serta saksi. Jika ada unsur kelalaian dalam penyelenggaraan, maka akan diproses sesuai hukum,” ujar Kapolres.

Tanggapan Publik dan Netizen

Publik menyambut baik sikap tanggung jawab yang ditunjukkan Dedi Mulyadi. Namun, tak sedikit pula warganet yang menyoroti pentingnya manajemen risiko dalam acara publik berskala besar. Banyak yang menyarankan agar acara serupa ke depan lebih dikendalikan dari sisi teknis dan pengamanan.

Penutup

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa penyelenggaraan acara besar, bahkan yang bernuansa perayaan pribadi, tetap harus memperhatikan aspek keselamatan publik. Sikap terbuka dan tanggung jawab yang ditunjukkan oleh Dedi Mulyadi menjadi sorotan positif di tengah suasana duka. Proses penyelidikan oleh pihak berwenang masih terus berlanjut, dan publik berharap keadilan serta evaluasi menyeluruh bisa diterapkan demi mencegah tragedi serupa di masa depan.