
Sebagian Besar Korban Meninggal Bukan Pemudik
PT Jasa Raharja mengungkap data mengejutkan terkait jumlah korban meninggal dunia selama masa arus mudik dan balik Lebaran 2024. Berdasarkan laporan resmi, sebanyak 92 persen korban jiwa bukanlah pemudik, melainkan pengguna jalan lokal yang beraktivitas di sekitar jalur mudik. Temuan ini menjadi sorotan penting dalam evaluasi keselamatan lalu lintas selama periode Lebaran.
Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, menjelaskan bahwa para korban kebanyakan merupakan pengendara harian, terutama pengendara sepeda motor. Mereka tidak sedang melakukan perjalanan mudik, namun menjadi korban akibat meningkatnya volume kendaraan serta potensi bahaya di jalan nasional yang ramai oleh kendaraan pemudik.
Sepeda Motor Masih Dominasi Kecelakaan
Kecelakaan lalu lintas masih didominasi oleh kendaraan roda dua. Sebagian besar pengendara sepeda motor yang menjadi korban adalah warga yang tetap menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa menyadari risiko tambahan yang muncul selama masa mudik. Kehadiran kendaraan besar, padatnya arus lalu lintas, serta kecepatan tinggi dari kendaraan luar daerah menjadi faktor penyebab meningkatnya angka kecelakaan.
Meski jumlah pemudik yang menggunakan transportasi umum meningkat, angka kecelakaan tetap tinggi karena banyak pengguna jalan lokal belum cukup waspada atau disiplin dalam berkendara. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga keselamatan selama periode Lebaran.
Upaya Pencegahan dan Imbauan Keselamatan
Jasa Raharja bersama pihak kepolisian dan Kementerian Perhubungan akan memperkuat sosialisasi keselamatan berkendara. Edukasi akan difokuskan kepada masyarakat lokal, khususnya pengendara roda dua. Kampanye keselamatan dilakukan melalui media sosial, penyuluhan di sekolah, komunitas, serta pemasangan rambu dan spanduk peringatan di titik-titik rawan kecelakaan.
Rivan menekankan pentingnya kesadaran bersama bahwa masa mudik bukan hanya tanggung jawab pemudik, melainkan juga seluruh pengguna jalan. “Kecelakaan bisa terjadi pada siapa saja. Kami mendorong semua pihak untuk lebih peduli terhadap keselamatan di jalan,” ujarnya.
Kesimpulan
Fakta bahwa 92 persen korban meninggal dunia bukan berasal dari kalangan pemudik menjadi peringatan serius. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama lebih erat dalam menciptakan kondisi lalu lintas yang aman, tidak hanya bagi para pemudik, tetapi juga bagi warga lokal yang tetap beraktivitas di sekitar jalur mudik. Upaya pencegahan, edukasi, dan pengawasan harus ditingkatkan agar kecelakaan serupa tidak kembali terulang di masa mendatang.