Hujan Deras Picu Longsor di Kawasan Perbukitan

Bogor – Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor selama beberapa jam mengakibatkan bencana tanah longsor yang menimpa permukiman warga pada Senin malam (14/4). Kejadian tersebut menyebabkan dua rumah warga mengalami kerusakan cukup parah. Longsor terjadi di daerah perbukitan yang kontur tanahnya labil, sehingga sangat rawan saat hujan turun dalam intensitas tinggi.

Menurut keterangan warga setempat dan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, tanah longsor mulai terjadi sekitar pukul 20.30 WIB. Tebing setinggi kurang lebih 6 meter yang berada di belakang rumah warga tiba-tiba ambrol dan membawa material tanah serta batuan menimpa dua rumah yang berada tepat di bawahnya.

Tidak Ada Korban Jiwa, Namun Warga Mengungsi

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Pemilik rumah sempat menyelamatkan diri setelah mendengar suara retakan tanah sebelum longsor terjadi. Meski demikian, kerugian material diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Dinding dan atap rumah jebol tertimpa longsoran, serta perabotan rumah tangga rusak berat.

BPBD bersama warga dan aparat setempat langsung melakukan evakuasi dan pembersihan puing-puing longsor. Untuk sementara, keluarga yang terdampak diungsikan ke tempat yang lebih aman sambil menunggu kondisi stabil. Pemerintah daerah juga telah memberikan bantuan darurat seperti makanan, selimut, dan kebutuhan pokok lainnya.

Peringatan Dini dan Mitigasi Bencana Diperkuat

Kepala BPBD Kota Bogor mengimbau warga yang tinggal di wilayah rawan longsor agar meningkatkan kewaspadaan, terutama di musim hujan. Pihaknya juga telah memasang papan peringatan dan akan memperkuat koordinasi dengan RT/RW setempat untuk mempercepat respons terhadap potensi bencana.

“Cuaca ekstrem masih bisa terjadi beberapa hari ke depan. Kami minta warga tidak lengah dan segera melapor jika melihat tanda-tanda longsor seperti retakan tanah atau suara gemuruh,” ujarnya.

Bencana ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana di kawasan rawan longsor, termasuk evaluasi izin pembangunan dan penanaman vegetasi penahan tanah. Pemerintah daerah pun diminta lebih proaktif dalam mengidentifikasi titik-titik rawan bencana untuk mencegah kejadian serupa terulang.