Jakarta, 7 Juni 2025 — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa proyek pengadaan robot polisi yang belakangan ramai diperbincangkan publik masih berada dalam tahap uji coba. Ia juga menegaskan bahwa proses tersebut belum menggunakan anggaran negara, melainkan merupakan hasil kolaborasi dengan pihak swasta dalam rangka eksplorasi teknologi untuk mendukung tugas kepolisian di masa depan.

Kolaborasi Teknologi, Bukan Pembelian Massal

Dalam konferensi pers yang digelar di Mabes Polri, Jenderal Sigit menjelaskan bahwa robot polisi yang ditampilkan pada beberapa acara resmi belum berarti Polri melakukan pembelian dalam jumlah besar. “Kami belum mengalokasikan anggaran negara untuk itu. Robot-robot tersebut masih dalam tahap uji coba kerja sama dengan pihak pengembang teknologi,” ujar Sigit.

Robot polisi ini dikembangkan untuk membantu berbagai tugas, seperti pengawasan lalu lintas, patroli digital, serta sebagai medium informasi publik di tempat-tempat keramaian seperti bandara atau pusat perbelanjaan. Prototipe yang telah diperkenalkan hanya sebagian dari proyek percontohan, dan akan terus dievaluasi dari sisi efektivitas dan efisiensi.

Respons Publik dan Penegasan Transparansi

Isu pengadaan robot polisi ini sempat menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat, terutama terkait transparansi penggunaan anggaran dan urgensinya di tengah banyaknya kebutuhan dasar yang masih perlu dipenuhi oleh kepolisian. Menanggapi hal tersebut, Kapolri menegaskan bahwa pihaknya sangat terbuka terhadap kritik dan akan selalu mengutamakan prinsip akuntabilitas publik.

“Kami pastikan tidak ada anggaran yang keluar untuk proyek ini. Semua masih sebatas simulasi dan uji coba. Nantinya akan kami evaluasi bersama lembaga pengawasan dan DPR jika memang akan digunakan secara permanen,” tegas Kapolri.

Menuju Modernisasi Polri

Penggunaan teknologi seperti robot dan kecerdasan buatan (AI) menjadi bagian dari rencana jangka panjang Polri dalam melakukan modernisasi institusi. Seiring perkembangan zaman, teknologi dianggap perlu diadopsi untuk membantu meningkatkan efektivitas pelayanan dan penegakan hukum.

Meski begitu, Kapolri menekankan bahwa kehadiran teknologi bukan untuk menggantikan peran anggota polisi, melainkan sebagai alat bantu. “Personel manusia tetap menjadi inti dari setiap pelaksanaan tugas. Teknologi hanya membantu mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan kami,” ujar Kapolri.

Kesimpulan

Proyek pengadaan robot polisi oleh Polri hingga kini masih berada dalam tahap uji coba dan belum menggunakan dana dari anggaran negara. Kerja sama ini dilakukan dengan mitra teknologi sebagai bagian dari eksplorasi modernisasi kepolisian. Kapolri menjamin transparansi serta akan melibatkan publik dan lembaga terkait dalam setiap keputusan lanjutan. Langkah ini menunjukkan komitmen Polri untuk terbuka terhadap inovasi, namun tetap memperhatikan akuntabilitas dan kebutuhan masyarakat.