
PLN Berhasil Pulihkan 100% Listrik Bali
Pada Jumat, 2 Mei 2025 sekitar pukul 16.00 WITA, Pulau Bali mengalami pemadaman listrik total (blackout) yang berlangsung secara mendadak. Kejadian ini menyebabkan lumpuhnya berbagai aktivitas masyarakat, terutama sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi Bali. Pemadaman listrik ini diduga disebabkan oleh gangguan pada sistem kabel laut yang menyalurkan listrik dari Jawa ke Bali. Hingga kini, penyebab pasti gangguan masih dalam proses investigasi lebih lanjut oleh pihak terkait.
Dampak Luas Pemadaman: Bandara hingga Lalu Lintas Terganggu
Blackout ini berdampak signifikan pada berbagai sektor vital. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengalami keterlambatan penerbangan meskipun masih dapat beroperasi dengan dukungan genset darurat. Di sisi lain, lalu lintas di Denpasar mengalami kemacetan parah akibat matinya lampu lalu lintas. Banyak pusat perbelanjaan, hotel, dan restoran terpaksa menghentikan operasional karena tidak ada pasokan listrik.
Respons Cepat PLN: Pulihkan Setengah Sistem dalam 2 Jam
PLN bergerak cepat menanggapi gangguan ini dengan mengerahkan ratusan teknisi dan personel lapangan. Hanya dalam waktu 30 menit setelah kejadian, pemulihan sistem dilakukan secara bertahap. Pada pukul 18.30 WITA, sekitar 50% wilayah yang terdampak sudah berhasil mendapatkan kembali pasokan listrik. Ini menunjukkan kesiapsiagaan PLN dalam menghadapi situasi darurat.
Listrik Pulih 100% Kurang dari 12 Jam
PLN berhasil memulihkan seluruh sistem kelistrikan Bali pada Sabtu dini hari, 3 Mei 2025 pukul 03.30 WITA. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan bahwa sistem berhasil dinormalisasi 100% dalam waktu kurang dari 12 jam. Ia menegaskan bahwa PLN akan terus memantau dan memastikan stabilitas listrik di Bali agar tidak terjadi gangguan berulang.
Permintaan Maaf dan Komitmen Evaluasi Sistem
PLN menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan menyampaikan apresiasi atas kesabaran masyarakat Bali. Pihak perusahaan menyatakan komitmennya untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap infrastruktur kelistrikan, khususnya sistem transmisi kabel laut Jawa-Bali, guna mencegah terulangnya insiden serupa.