Cirebon, Jawa Barat – Pemerintah Kabupaten Cirebon resmi menutup lokasi tambang rakyat di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, setelah terjadinya tragedi longsor maut yang menelan korban jiwa. Penutupan ini dilakukan sebagai langkah tegas untuk mencegah kejadian serupa dan demi menjaga keselamatan masyarakat.

Tragedi Longsor yang Menelan Korban Jiwa

Peristiwa longsor terjadi pada awal pekan ini saat sejumlah warga tengah melakukan aktivitas penambangan emas secara tradisional di kawasan Gunung Kuda. Longsor tiba-tiba menimpa para penambang yang sedang berada di dalam lubang tambang, menyebabkan beberapa orang tertimbun. Tim SAR gabungan telah dikerahkan untuk melakukan proses evakuasi sejak kejadian tersebut dilaporkan.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, hingga saat ini tercatat sedikitnya empat orang meninggal dunia dan beberapa lainnya mengalami luka serius. Proses pencarian korban sempat terkendala karena medan yang curam dan struktur tanah yang labil.

Penutupan Resmi Tambang Gunung Kuda oleh Pemerintah Daerah

Bupati Cirebon, dalam konferensi pers pada Jumat pagi, menyatakan bahwa tambang Gunung Kuda kini ditutup sepenuhnya untuk aktivitas penambangan oleh masyarakat. Petugas gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan BPBD juga telah dikerahkan untuk mengamankan lokasi dan memasang garis larangan.

“Kami tidak ingin ada lagi korban jiwa. Keputusan ini diambil demi keselamatan bersama. Semua aktivitas penambangan di kawasan Gunung Kuda kami nyatakan ditutup,” tegas Bupati Cirebon.

Tambang Gunung Kuda Selama Ini Tak Berizin

Penambangan di Gunung Kuda selama ini dilakukan secara ilegal dan tanpa pengawasan pemerintah. Lokasi ini sudah lama dikenal sebagai tambang emas rakyat, namun tidak memiliki izin usaha pertambangan resmi. Banyak warga yang nekat menambang karena tergiur hasil emas yang dianggap menggiurkan, meski harus mempertaruhkan nyawa.

Pihak kepolisian saat ini juga tengah menyelidiki kemungkinan adanya pihak yang mengorganisasi penambangan liar tersebut. Pemerintah daerah akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk menindak pelaku dan menutup akses menuju lokasi tambang.

Seruan untuk Edukasi dan Alternatif Ekonomi

Tragedi ini membuka kembali wacana perlunya edukasi keselamatan dan penyediaan alternatif ekonomi bagi masyarakat sekitar tambang. Banyak warga yang menggantungkan hidup dari hasil tambang, meskipun risikonya sangat besar. Pemerintah daerah berkomitmen untuk menyediakan pelatihan dan lapangan kerja alternatif bagi warga terdampak.

Dengan ditutupnya tambang Gunung Kuda, diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang. Tragedi ini menjadi pengingat bahwa keselamatan nyawa manusia harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap aktivitas ekonomi.